Ikan Roa pun Laris Manis di Toko Online
Oleh: Riane Elean
Anggaplah “Kata Pengantar”
Mendapat
tugas mengisi kolom “Hambak” di majalah Waleta Minahasa cukup membikin
pusing kepala. Alasan pusing paling besar adalah menemukan kata pertama untuk
memulai cerita panjang tentang bisnis online yang meninggalkan banyak kesan di tiap
pergelutannya. Bisnis yang telah beberapa tahun menjadi salah satu “hambak” ini memang
menghasilkan lumayan banyak pengalaman menarik yang sayang kalau tidak dibagi. Setelah
lama bergumul akhirnya juga saya awali tulisan ini dengan menggunakan awal dari
sebuah sistematika klise, yakni “Kata Pengantar”. Tidak mengapa meski dianggap
kurang kreatif J
Era Cyber
Siap atau tidak, dunia telah memasuki
era cyber. Perkembangan internet yang ledakannya
dapat dideteksi dari awal abad 20 lambat laun telah membentuk sebuah komunitas
masyarakat maya. Pengguna
internet di Indonesia saja menurut sebuah survei pada tahun 2008 sudah mencapai
15 juta orang. Tahun 2009 Yahoo Indonesia dan TSN
Indonesia melakukan survei terhadap pengguna Internet Indonesia. Hasilnya, satu
dari tiga penduduk perkotaan di Indonesia mengakses Internet. Pada akhir tahun 2009 pengguna internet
mencapai 25 juta atau bahkan lebih karena belum termasuk pengguna mobile internet yang pada beberapa tahun
terakhir ini melonjak tajam seiring dengan murahnya harga handset yang mendukung internet. Pengguna internet nampaknya terus
bertambah. Sudiro Asno, Direktur Keuangan PT. TELKOM dalam keterangannya pada
sebuah media online beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa dewasa ini broadband internet service di kawasan
regional menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pengguna internet tiap
tahunnya rata-rata meningkat sebesar 682 persen dari tahun 2002 hingga tahun
2010.
Menariknya, karakteristik para
pengakses di Indonesia ternyata sebanyak 64% pengakses adalah remaja usia 15-19
tahun. Selain itu pengguna internet kebanyakan menggunakan e-mail (59%), instant messaging (59%), dan social networking (58%). Sebanyak 56%
menggunakan search engine, 47%
mengakses berita online, 36% menulis blog, dan 35% memainkan game online. Berdasarkan hasil survei tersebut,
pengguna internet Indonesia ternyata masih menyukai browsing, email dan membaca
berita online.
Peluang Bisnis Online
Dengan jumlah pengguna internet yang
semakin banyak, disertai jam online pengakses internet yang meningkat drastis,
maka sadar atau tidak telah membentuk sebuah masyarakat maya yang tidak
dibatasi teritori dan waktu. Kemungkinan interaksi bisa terjadi kapan saja,
dengan melibatkan orang dari mana saja yang memiliki keleluasaan mengakses produk
global ini. Masyarakat maya yang telah terbentuk ini juga telah membuka peluang
besar berkembangnya sebuah trend bisnis baru yakni bisnis online dengan
memanfaatkan berbagai fasilitas IT, yang turut mendongkrak efisiensi dan
efektifitas alur kerja masyarakat global.
Internet dengan segala kemudahan akses
dan uploading data merupakan
merupakan sarana promosi usaha yang jitu. Telepon seluler dengan perangkat dan
layanan yang semakin canggih merupakan utilitas yang memperlancar komunikasi
penjual-pembeli. Jangkauan ekspedisi pengiriman yang makin luas dengan
harga-harga bersaing memudahkan mobilitas barang dagangan dari satu tempat ke
tempat lain. Transfer uang semakin mudah dengan fasilitas ATM, sms-banking, internet banking sampai e-money
(uang digital) yang bisa ditukar kapan saja. Hal-hal tersebutlah antara
lain yang mendongrak rating bisnis online dunia.
Secara umum bisnis online dimengerti
sebagai usaha mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan internet sebagai salah
satu media pendukung promosi dan transaksi usaha di samping telepon seluler, jasa
ekspedisi (jasa pengiriman), dan fasilitas transfer yang memainkan peran yang
signifikan juga. Membaca grafik pasar yang meninggi cukup menjadi pertanda bahwa
bisnis online harus dicoba kalau ingin merasakan sensasinya. Membaca peluang tersebut,
awal tahun 2010 saya membuat sebuah blog e-commerce
untuk mencoba peruntungan di bisnis ini.
Memang awalnya kurang diseriusi,
sekedar coba-coba dan tak terlalu berharap banyak. Pilah-pilih produk buat brand akhirnya souvenir dan ole-oleh
khas Minahasa jadi pilihan. Ikan roa asap dan cakalang fufu jadi produk andalan
di samping beberapa produk lain. SMS pertama konfirmasi produk dari seseorang
cukup membuat jantung ini berdetak. Ternyata ada yang berminat juga sama roa asap.
Jadilah dia konsumen pertama disusul banyak konsumen lainnya dengan minat sama.
Ya Tuhan …, roa asap laris manis juga di toko online.
Belum setahun di bisnis ini, saya telah
belajar banyak hal. Dari cara bernegosiasi, melayani pelanggan, menetapkan harga
rasional, trik-trik blog terlacak search
engine, strategi meningkatkan kepercayaan, promosi usaha, sampai belajar
berafiliasi dengan pabrikan mitra. Tips dan trick
saya bagi cuma-Cuma di sini:
1. Bisnis Kepercayaan
Bisnis online adalah
bisnis kepercayaan. Yang sering menjadi pertanyaan bagi calon customer adalah bagaimana cara untuk
bertransaksi dengan aman di internet, bagaimana cara pembayarannya dan
bagaimana deliverynya. Pertanyaan
wajar yang muncul karena di sisi lain banyak yang menyalahgunakan Internet
untuk penipuan (Scam). Untuk itu,
pengusaha online harus mampu menjaga kepercayaan konsumen dengan cara misalnya
mengirimkan barang sesuai pesanan dengan kondisi bagus, tepat waktu dan memberi
laporan pengiriman seperti nomor resi ekspedisi. Lebih bagus lagi kalau list nomor resi di pajang di website,
agar konsumen dan calon konsumen bisa melacak pengiriman produk dengan
memasukkan nomor resi tersebut di web ekspedisi sehingga barang bisa di tracking.
Tapi percayalah
disisi lain dalam dunia internet yang sarat akan penipuan banyak juga yang
benar-benar menggunakan situs mereka untuk berbisnis dengan penuh etika,
terhormat dan elegan.
2. Mengandalkan search engine
Laris tidaknya produk
yang kita jual bukan semata-mata ditentukan oleh produk yang bagus dan harga
yang murah. Konsep laris di bisnis online agak berbeda dari konsep toko offline. Di toko online, produk kita laris karena produk tersebut
memiliki peringkat teratas saat dilacak menggunakan search engine. Coba buka google, ketik kata kunci “ikan roa asap”.
Blog siapa yang muncul di halaman-halaman pertama? Kemungkinan website tersebut
di klik lebih besar jika dia ada di halaman-halaman pertama search engine. Apalagi kalau gambar dan
kata pengantarnya atraktif.
Salah satu trik
meningkatkan page rank adalah dengan
memasang kode-kode yang disukai mesin pencari di website kita, di samping
memasang iklan gratis atau berbayar di situs-situs terkenal. Trik-trik yang
lain bisa dengan mudah kita peroleh dengan mengetikan kata kunci “tips terlacak
search engine” di mesin pencari.
3. Service Memuaskan
Setelah website kita
bisa terlacak mesin pencari, pengunjung akan sangat mudah datang, semudah juga
mereka akan pergi meninggalkan website kita sedetik kemudian. Salah satu yang
membuat betah pengunjung adalah ketika semua pertanyaan mereka tentang produk
yang dijual dapat terjawab dengan cepat secepat mengajukan pertanyaan. Buat apa
berlama-lama di website yang pemiliknya tidak pernah online, di e-mail tidak pernah dibalas, atau dikontak via HP tidak
pernah menjawab.
Salah satu strategi
mempertahankan konsumen adalah dengan memasang massanger- widget yang
memberi tanda pemilik website “ada” atau “tidur”, siaga atau tidak untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Atau paling tidak dengan mencantumkan nomor HP yang siap
dikontak dan dapat memberi respons yang cepat kala pengunjung atau konsumen
bertanya.
Tips dan trik bisnis online sebenarnya
masih banyak lagi, tapi budget halaman
membatasi peluang untuk bercerita lebih panjang di kolom ini. Walaupun begitu,
setidaknya ada sedikit yang telah dibagi.
Tantangan Bisnis
Online
Kemajuan IPTEK telah menghasilkan
produk-produk yang bisa membuat pekerjaan manusia efektif dan efisien.
Pekerjaan berat menjadi ringan dan pekerja masal bisa diganti hanya dengan satu
mesin saja. Mekanisasi saat ini nampaknya bukan cuma menjadi salah satu faktor
penunjang eksistensi sebuah sistem, tapi dalam batasan tertentu mekanisasi
hampir mampu menguasai sistem itu.
Kekuatiran Thomas Friedman akan miskinnya
interaksi dan relasi emosional penjual-pembeli di megamall atau supermall bisa
saja menjadi lebih parah ketika bisnis online jadi trend dan orang
berbondong-bondong melakukannya. Perjumpaan antar individu secara langsung di
bisnis online bisa tidak terjadi sama sekali. Nego via internet atau hp,
transfer via e-banking, barang dikirim melalui kurir. Penjual dan pembeli sudah
tidak bertemu sama sekali. Jika sudah begitu, bagaimana bisa merasakan emosi
satu sama lain? Bagaimana bisa bersimpati dan empati dengan sungguh-sungguh? Bagi
saya, gambar, video, atau pesan elektronik tidak akan pernah cukup menggantikan
emosi dan perasaan dibalik sebuah tatapan mata secara langsung. Dikuatirkan
akhirnya individu menjadi mahluk miskin interaksi dan minim perasaan kalau
tidak ingin disebut tidak berperasaan sama sekali. Kalau begitu, apa bedanya
manusia dengan robot?
Menyadari akan kemungkinan itu, nampaknya
bisnis online di satu sisi bisa menjadi pilihan usaha menarik yang bisa mengisi
pundi-pundi kita, namun di sisi lain jika tidak kritis dan hati-hati, bisnis
tersebut bisa menggerus hal-hal prinsipil yang seharusnya tetap dipertahankan
kalau ingin kita terus bisa menyebut diri “manusia”. Bagaimana?
Check Out my e-commerce at:
0 comments:
Post a Comment